Artikel Kesehatan : Begadang Senjata Melumpuhkan Mahasiswa

Begadang Senjata Melumpuhkan Mahasiswa

Wilda Azwar 

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurusan Kimia

Begadang merupakan kegiatan tidur larut malam dikarenakan sesuatu hal. Bila seseorang sesekali begadang mungkin tidak menimbulkan efek buruk, tetapi bila begadang sering dilakukan atau bahkan setiap hari kemungkinan besar memicu terjadinya hal buruk bagi kesehatan tubuh. Begadang diibaratkan seperti senjata yang memakan tuannya sendiri. Biasanya mahasiswa adalah yang menjadi langganan untuk sebutan “tuannya sendiri” itu. Orang-orang beranggapan bahwa jika tidak begadang bukan mahasiswa namanya. Menjadi mahasiswa memang mempunyai banyak tugas atau kegiatan, terutama tugas-tugas dari dosen dan kegiatan lainnya diluar jadwal perkuliahan. Hal itulah yang menjadi dasar bagi kebanyakan mahasiswa untuk rutin begadang. Padahal, semuanya itu tergantung kepada mahasiswanya sendiri dimana pada saat seseorang telah menjadi mahasiswa ia harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin. Memang cukup sulit untuk mengatur waktu, akan tetapi bila dilatih dan tetap konsisten terhadap jadwal yang telah diatur maka semuanya menjadi mudah.

Begadang bisa menjadi bumerang bagi mahasiswa itu sendiri. Karena menurut beberapa ilmuwan begadang mempunyai dampak buruk bagi kesehatan tubuh maupun kesehatan jiwa, seperti dapat mengakibatkan stres, kegemukan, sakit kepala yang berujung kerusakan otak, kemampuan otak melemah, menjadi pikun, daya tahan tubuh menurun dan begadang dapat memicu timbulnya kanker hati. Mahasiswa harus wanti-wanti dengan penyakit-penyakit tersebut jika masih tetap rutin untuk begadang. Secara tidak langsung mahasiswa telah mengarahkan dirinya untuk mengidap penyakit-penyakit tersebut. Sungguh ironis, padahal tidak ada satu orang pun yang ingin sakit, seolah-olah mahasiswa ingin sakit karena begadang. Begadang bisa saja membuat mahasiswa terlambat ke kampus, mata menjadi lelah, badan pegal-pegal, mengantuk di kampus akibat jam tidur yang berkurang sehingga tubuh menjadi tidak semangat atau tidak fit.

Tidur adalah kebutuhan dan sinyal bahwa tubuh memerlukan waktu untuk istirahat. Saat tidur, organ-organ tubuh secara alami melakukan regenerasi sel dan tubuh aktif memproduksi hormon kortisol yang berperan  membuat tubuh terasa lebih segar atau terbebas dari kelelahan saat bangun tidur. Berikut penguraian efek dari begadang:

1.      Memicu kegemukan atau diabetes

Kebiasaan begadang berakibat pada produksi hormon leptin yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Bila kekurangan jam tidur maka produksi hormon leptin akan berkurang, akibatnya nafsu makan meningkat dan biasanya jika sudah larut malam seseorang cenderung untuk memilih makanan ringan. Makanan ringan mengandung banyak glukosa, lemak, dan karbohidrat sehingga memicu naiknya kadar glukosa dalam darah akibatnya meyebabkan kegemukan atau dapat memicu penyakit diabetes.

2.      Sistem Imun Melemah

Tidur larut malam atau begadang berpengaruh terhadap rusaknya sel-sel darah putih. Akibatnya kekebalan tubuh menjadi melemah dan rentan terhadap serangan berbagai penyakit.

3.      Sakit kepala hingga kerusakan otak

Jika malam harinya begadang dan bangun tidur dikeesokan harinya terasa kepala menjadi berat, itulah tanda gegar otak kecil sedang menyerang. Jika dibiasakan begadang dalam waktu berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan otak.

4.      Meyebabkan stres

Penelitian di Universitas Pennsylvania membuktikan bahwa jam tidur yang kurang dari 5 jam per hari selama seminggu bisa menyebabkan stres, marah, sedih, dan depresi.

5.      Kemampuan otak menurun

Profesor Juergen Zulley dari Regensburg University Hospital di Bavaria, Jerman mengatakan bahwa saat tidur otak kita mengalami regenerasi sel sehingga ketika bangun bisa bekerja dengan sempurna. Jika kita kurang tidur maka sel-sel otak pun akan kurang waktu untuk beregenerasi sehingga kinerja otak tidak akan maksimal dan kemampuan untuk mengingat kita akan menurun atau bisa menyebabkan pikun.

6.      Menyebabkan kerusakan hati

Begadang bisa menyebabkan timbulnya kerusakan hati, berdasarkan penelitian dokter-dokter di National Taiwan Hospital  mengatakan bahwa tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab utama kerusakan hati. Profesor Christian Benedict dari Uppsala University mengatakan bahwa pada saat tidur otak membersihkan diri dari zat beracun. Namun pada mereka yang begadang, otak susah membersihkan diri. Karena itu, kandungan zat NSE (neuron-specific enolase) dan S-100B (S100 calcium binding protein B) dalam darah meningkat. Pada dasarnya, dua zat ini tak beracun. Keduanya adalah protein yang ditemukan dalam sel-sel dari sistem saraf pusat. Dua zat ini lazim ditemukan pada mereka yang saraf otaknya rusak akibat cedera kepala. Akibat peningkatan kandungan dua zat ini dalam otak, jaringan otak menghilang. Namun, penelitian yang dirilis dalam jurnal Sleep ini masih butuh penelitian lanjutan.

Dengan demikian, mahasiswa sudah semestinya menghilangkan kebiasaan begadang karena bahayanya efek yang ditimbulkannya. Mahasiswa menjadi sasaran penyakit-penyakit yang telah disebutkan diatas, padahal mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki jiwa yang sehat, kuat, kemampuan intelektualnya tinggi dan mempunyai semangat yang tinggi. Bagaimana jadinya negeri ini jika jiwa mahasiswa lemah karena berbagai penyakit. Jadi, mahasiswa harus berpikir lebih logis terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu untuk menghilangkan kebiasaan begadang agar mampu menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa kuat.

::: Artikel Peserta Training Jurnalistik