Riska Dwiyanna
Pendidikan Kimia 2013
Beasiswa. Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika
mendengar kata beasiswa? uang, spp gratis, tunjangan kuliah dibiayai, atau
bahkan terpikir kuliah di luar negeri gratis? Siapa sih yang tidak ingin
mendapatkan beasiswa? kalau bisa gratis, kenapa harus bayar, iya kan? Ada
banyak sekali jenis beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa baik beasiswa
selama kuliah maupun beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi. Kali ini saya akan membahas mengenai beasiswa study aboard alias kuliah di luar negeri.
Semua orang pasti pernah mendengarkan kata beasiswa
dan mungkin pernah mencoba untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Selain membantu
mengurangi biaya kuliah dan biaya hidup yang relatif tinggi, beasiswa juga
membuktikan kalau si penerima adalah orang yang terpilih. Karena ia harus
bersaing dengan ratusan bahkan ribuan pelamar lainnya dengan sistem seleksi
yang ketat.
Informasi mengenai beasiswa luar negeri sangat
banyak dan sudah sangat mudah untuk diakses, namun persoalan faktual yang
terlihat selama ini adalah banyak mahasiswa yang merasa putus asa dan minder ketika melihat
persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh penyedia beasiswa. Sehingga mereka
merasa tidak mampu dan memilih mundur dari kesempatan beasiswa tersebut. Padahal,
jika mereka mau berusaha, mereka dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
umumnya diharuskan bagi pelamar untuk mengajukan beasiswa, sembari menunggu
kesempatan beasiswa yang lain. Bagi
mereka yang pernah mencoba meng-apply beasiswa
luar negeri, mereka pasti tahu bahwa persyaratan yang diinginkan tidak mudah
dan tentunya tidak dapat dipersiapkan dalam hitungan hari. Artinya, butuh
persiapaan yang matang.
Oleh karena itu, bagi yang sudah punya niat baik
untuk melanjutkan studi ke luar negeri, sudah bisa nih dipersiapkan apa-apa
yang dibutuhkan seorang pelamar beasiswa luar negeri. Nah, apa saja kira-kira
yang harus di persiapkan? Secara umum, hampir semua penyedia beasiswa memiliki
persyaratan atau prosedur tes yang tidak jauh berbeda, berikut urutannya.
1.
Tes
Administrasi
Ini adalah tes
awal yang harus dilalui pelamar beasiswa, untuk menyaring ribuan pelamar yang
mengajukan diri oleh karena itu biasanya peraturannya ketat dengan standar yang
tinggi. Maka, harus benar-benar dipersiapkan semua dokumen yang diinginkan si
penyedia beasiswa seperti paspor, transkrip nilai, surat rekomendasi dari
universitas maupun dosen, sertifikat TOEFL atau IELTS (tergantung yang diminta)
dan lain-lain. Jangan sampai ada yang terlewatkan, karena terlewatkan satu
bagian saja, maka kamu akan tersingkirkan oleh pelamar lain yang memiliki
dokumen lengkap. Pastikan semua dokumen yang diinginkan telah lengkap dan
memenuhi standar yang diinginkan.
2.
Tes
Kemapuan
Beberapa lembaga
pemberi beasiswa mulai memberika beberapa tes untuk mengukur kemampuan si
pelamar beasiswa. seperti tes kemampuan TOEFL di kedutaan, psikotes, IQ, sampai
tes-tes yang berhubungan dengan jurusan yang diambil.
3.
Tes
Wawancara
Setelah lolos
tes administrasi dan tes kemampuan (kalau ada), maka selanjutnya adalah tes
wawancara. Mayoritas menjadikan tes wawancara ini sebagai sesi paling penting
dalam hal pengambilan keputusan. Maka dari itu, yakinkanlah si penyedia
beasiswa bahwa kamu layak mendapatkan beasiswa tersebut.
4.
Tes
Universitas
Tes universitas
ini bisa diawal tes bisa juga di akhir tes. Maksudnya, jika diawal maka pelamar
harus mendaftar ke universitas yang dituju baru mengajukan beasiswa. sedangkankan
kalau diakhir artinya pelamar harus mengikuti semua tes diatas, apabila
diterima, baru mendaftar universitas atau bisa saja universitas telah di
tetapkan penyedia beasiswa.
Selain
4 tes diatas, ada tes yang HARUS dilakukan bagi mereka yang ingin mendaftar
beasiswa, yaitu tes kemampuan bahasa Inggris (TOEFL, IELTS, TOEIC, GMAT, yang
paling umum adalah TOEFL dan IELTS). Kenapa harus, karena nilai TOEFL ataupun
IELTS harus dilampirkan pada tes administrasi pada saat mengajukan beasiswa
sebagai bukti bahwa kemapuan bahasa inggris kita baik. Nah, apa itu TOEFL
dengan IELTS?
TOEFL (Test of English as Foreign Language)
TOEFL adalah tes
Bahasa Inggris yang ditujukan untuk mengukur kemapuan berbahsa inggris
seseorang. Tes ini bertujuan untuk mengetahui secara objektif standar kenampaun
berbahasa Inggris seseorang. TOEFL dibagi kedalam tiga jenis:
1. PBt (Paper Base Test)
2. CBt (Computer Base Test)
3. Ibt (Internet Base Test)
TOEFL
berdasarkan internet (Ibt) terdiri dari 4 bagian:
1. Listening
2. Reading
3. Speaking
4. Writing
Empat
ujian tersebut akan dilakukan pada satu hari. Waktu ujian sekitar 4 jam. Dalam
ujian TOEFL ini ada beberapa tes yang perlu diperhatikan yaitu:
·
Membaca
sebuah artikel
·
Mendengar
percakapan tentang topik artikel yang dibaca
·
Berbicara
atau menulis tanggapan terhadap apa yang kita baca dan dengar
IELTS (International
English Language Testing System)
IELTS
adalah tes bahasa Inggris yang biasanya digunakan untuk berbagai negara seperti
Inggris, Australia, New Zaeland dan beberapa negara persemakmuran Inggris
lainnya. Kita dapat memilih dua jenis tes IELTS: Academic atau General
Training, bergantung tujuan kita apakah untuk belajar, bekerja atau bermigrasi.
Kalau untuk beasiswa maka jenis IELTS adalah Academic.
Ada
4 bagian dari tes IELTS yaitu
1. Listening
2. Reading
3. Writing, dan
4. Speaking
Nilai
yang diberikan dalam IELTS adalah skala 0-9. 9 adalah nilai yang paling tinggi.
Biasanya masing masing penyedia beasiswa memberika standar minimum IELTS bagi
pelamarnya. Sebagai contoh: pengaju beasiswa luar negeri LPDP diharuskan
memiliki skor IELTS minimum 6,5 sedangkan jika dalam negeri skor IELTS minimum
yaitu 6,0.
Tes
IELTS diadakan oleh 3 lembaga internasional yaitu British Counsil, IDP
Australia dan University of Cambrige ESOL Examination. Untuk memperoleh skor
IELTS maka pelamar diwajibkan mengambil tes dari salah satu lembaga
internasional tersebut.
Nah,
bagaimana? Sudah seberapa jauh persiapan untuk mengajukan beasiswa ke luar
negeri? Jika belum ada, sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai, kalau
kita mulai mempersiapkannya dari sekarang, bukan tidak mungkin satu atau dua
tahun kemudan tanda tangan kita aka tertoreh di surat kontrak penerimaan
beasiswa. Jangan cepat putus asa ketika melihat banyaknya persyaratan yang
diajukan pemberi beasiswa. Terutama jangan cepat putus asa hanya karena
kemampuan bahasa inggris masih rendah. Pupuklah selalu motivasi, mulailah dari
percakapan sehari-hari dengan menggunakan bahasa inggris. Bila ada yang
meremehkan, biarkan saja, karena belajar bahasa inggris memang harus berani
malu. Selain itu jangan malas mencari informasi karena informasi itu tidak
seperti teori “datang tidak dijemput pulang tidak diantar”
(lho?), intinya harus sering-sering googling.
Tidak ada rumus pasti untuk mendapatkan beasiswa. Karena keberuntungan adalah
ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.
Komentar
Posting Komentar