Wajah Danau Toba Kini Kian Memprihatinkan




Oleh Ricad Michael Sihombing
Pendidikan Antropologi 2012

One Touch of Nature Makes the Whole World Kin- Wiliam Shakespeare

Kerusakan alam negeri ini semakin tidak terkendali laju deforestasi hutan, pencemaran udara dan air, flora dan fauna hampir punah, hingga rusaknya terumbu karang semakin nyata. Negeri yang melimpah akan kekayaan alam dan lingkungan hidup semakin terancam, Warisan menawan kian terluka.
Danau toba adalah danau terbesar di Indonesia, Danau Toba yang juga merupakan danau tekto-vulkanik terbesar di dunia ini kondisinya semakin mengkhawatirkan. Air danau sudah tercemar, pendangkalan terus terjadi.  PT Toba Pulp Lestari dan para pembalak lain telah membabat hutan di daerah Tele, sehingga daerah tangkapan air menyusut, tak ada lagi akar pepohonan untuk menyimpan air sehingga ratusan sungai di kawasan itu sering kali banjir jika hujan dan sawah kekeringan jika kemarau. Pembakaran lahan menjadi perkebunan sawit dan mengubah hutan alam menjadi ekaliptus memperparah kondisi. Air Toba pun tercemar keramba jaring apung skala besar, penggunaan bahan kimia berbahaya limbah rumah tangga dan hotel serta eksploitasi galian C. Belum lagi cagar budaya hancur, bebatuan peninggalan sejarah digali dan rusak.
Tahun 2014, Danau toba masuk kandidat Geopark Dunia, tapi memprihatinkan. bahkan saat ini wisatawan dilarang minum air danau karena bisa terkena diare. Kondisi ekosistem Danau Toba telah mengalami kerusakan dalam taraf yang sangat serius, hal tersebut nampak dari luas tutupan hutan yang terus berkurang dan kualitas air danau yang sangat buruk,  ditambah lagi perusak lingkungan danau toba sendiri adalah perusahaan yang mengantongi izin dari pemerintah, adanya ironi politis menjadi pembuat buta nurani golongan tertentu untuk tak peduli lagi dengan lingkungan hidup. Kenyataannya sekarang, ibarat kolam raksasa yang penuh sampah, sisa pakan ikan keramba mengakibatkan tumbuhan gulma enceng gondok, dan lumut laut hingga suburnya peternakan babi. Keindahan dan Keagungan Danau Toba hanya dalam Kenangan. Salah satu sumber pendapatan rakyat Tapanuli musnah sudah, ditinggal dan ditelantarkan.

Infrastruktur dan kelembagaan dan pelestarian lingkungan Toba harus diperkuat kepedulian pelestarian Toba harus makin meningkat, kesadaran masyarakat setempat untuk hidup sehat harus semakin diperhatikan. Selain danau dikeruk, juga dilakukan peningkatan kualitas air, peningkatan komitmen pemerintah dalam pemulihan kawasan terpadu, pengawasan dan pemanfaatan multifungsi danau serta Pembangunan peningkatan pariwisata edukatif yang tak merusak lingkungan. Inovasi pengelolaan eceng gondok menjadi barang ekonomis seperti tas, sepatu, sandal dan kursi bisa menjadi salah upaya jitu pengurangan eceng gondok yang kian menutupi wajah danau toba. Yang terpenting adanya kepedulian bagi seluruh elemen masyarakat terkhusus pemuda yang mempunyai ide dan kreatifitas serta semangat dalam membangunkan kembali Danau Toba menjadi kebanggaan Indonesia

Komentar