LP2IM Mengadakan Research Training untuk Anggota baru yang Lulus Recruitment 2017 dan Pengurus LP2IM




Gambar 1 : Peserta dan panitia Research Training

Pada Hari Sabtu 4 November 2017, Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Unimed mengadakan Research Training dengan Tema “Riset untuk Indonesia di Abad 21”. Research Training ini merupakan acara perdana bagi peserta yang telah lulus Recruitmen dan menjadi wadah untuk membantu membuat riset serta mampu mengaplikasikan ide dalam sebuah perlombaan baik tingkat regional ataupun nasional. Sehingga dapat membangun anggota-anggota LP2IM menjadi pribadi yang berkompeten dalam meriset.
Acara Research Training ini dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Yang bertempat di Aula Dakwah dan Komunikasi UINSU. Research Training ini di ikuti oleh anggota dan pengurus LP2IM. Acara, diawali dengan pembukaan oleh MC yang dibawakan oleh Arifin Marbun, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Cindi Anggrayini. Kemudian, kata sambutan oleh Ketua Panitia dan Ketua Umum LP2IM UNIMED. Setelah itu, doa yang dipimpin oleh Alamsyah. 
Materi Pertama “Peran Mahasiswa dan Urgensi Penelitian dalam Pembangunan Indonesia di Abad 21” yang disampaikan oleh Kak Rizki  Nurjehan, M.Pd dan dipandu oleh moderator Argitha Aricindy.



Gambar 2 : Penyampaian materi pertama oleh Kaka Rizki Nurjehan, M. Pd
Riset merupakan suatu yang sangat penting. Tujuannya untuk mengevalusi dan mendapatkan solusi. Adapun yang dapat dilakukan untuk menjadi riset adalah mengetahui penyebab, analisis data, dan mendapat solusi. Solusi tidak harus dengan ruang lingkup yang besar tetapi, dapat berupa ruang lingkup kecil.
Riset merupakan sesuatu urgensi untuk pembangunan Indonesia di abad 21. Berdasarkan judul yang dibawakan oleh kaka Jehan, mahasiswa memiliki peran dalam pembangunan. Mahasiswa adalah agent of change. Mahasiswa menjadi ujung tombak untuk riset yang berkelanjutan dari peneliti sebelumnya. Sehingga, penelitian tersebut dapat semakin bermanfaat untuk Indonesia. Riset harus terus dilakukan untuk mendapatkan solusi terbaru yang sesuai dengan perkembangan.
Riset merupakan sesuatu yang dapat menjadi sebuah kebutuhan dan keterbiasaan, hingga dapat membudaya dalam diri. Dengan adanya hal tersebut, dengan mudah mendapatkan sesuatu yang dapat di riset.
Rencanakan risetmu, tumbuhkan budaya riset, jadikan riset kebutuhan, jadikan riset passion, dan lakukan aksi riset.
Menulis adalah keterampilan yang harus terus di asah. Minimal riset untuk diri.
Jangan jadi orang biasa, jadi luar bisa efektif inovatif. Plan risetmu dan lakukan.
Untuk meriset kita harus peka terhadap lingkungan. Melihat pembangunan Indonesia dan meningkatkan rasa ingin tahu.
Yang diharap dalam sebuah perlombaan riset adalah proses bukan akhir. Jangan jadikan kegagalan untuk mengakhir. Tapi, menjadi awal untuk melakukan yang lebih baik. Riset tidak hanya pkm. Masih banyak lain kegiatan untuk meriset.
Ide dalam riset tidak bisa direalisasikan secara langsung. Kecuali, ada orang yang mampu membantu kita untuk bekerja sama. Banyak orang atau lembaga yang dapat membantu contohnya Mata Garuda. 
Materi Kedua “Riset dan Prosedur” yang disampaikan oleh Ibu Irma Novrianty Nasution, S.T., M.Ds dan dipandu oleh moderator Sakinatun Najmi.
Riset merupakan kegiatan untuk menalar dan memecahkan permasalahan. Ada masalah yang dipecahkan dalam penelitian. Untuk meriset kita harus mengetahui Riset?? Apa?? Mengapa?? Bagaimana ?? Implikasi ??
Riset adalah penyelidikan/ investigasi, interpretasi, dan merevisi. Dengan melihat permasalah yang ada, dapat diangkat menjadi riset. Permasalahan seperti lingkungan, masyarakat, perilaku, hukum, dan lainnya.
Sebenarnya kurikulum KKNI telah melatih untuk membuat riset. Yang seluruh tugas berkesinambungan untuk mengasah membuat suatu penelitian. Penelitian tidak hanya di pkm setidaknya pada tugas sendiri.
Dalam melakukan penelitian, setidaknya memiliki topik. Alasan topik minimal tiga alasan. Contoh alasan orang menggunakan WA. Selain itu, alasan meneliti, apa urgensi untuk apa di teliti. Sistematika dan tujuan contohnya meningkatkan keatifitas.
Kemudian, ada metode, referensi yang bukan hanya hiasan melainkan sebagai tools/alat, analisis dan pembahaaan yang menggunakan referensi sebagai tools/alat untuk menyakinkan sebuah pendapat. Hasil/simpulan, rekomendasi dan implikasi. Untuk mendapatkan implikasi dapat melalui pengabdian masyarakat
"Peneliti itu boleh salah, tetapi tidak boleh bohong"- Irma Novrianty Nasution.


Gambar 3 : Diskusi untuk Melakukan Riset
Selain materi-materi yang diberikan, follow up dari Research Training ini yaitu dibentuknya Team Riset dimana akan ada masing-masing satu pementor untuk setiap Team Riset. Dapat menghasilkan riset dan hasil riset dapat di nilai dan diperlombakan pada ajang LKTI dan lainnya. (LP2IM Press, 2017)



Komentar