LP2IM Mengadakan Training Akademik 2 (TA2) Untuk Peserta yang Lulus Training Akademik 1

Pada Hari Sabtu 17 Maret 2018, Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Unimed mengadakan Training Akademik 2 (TA2) ataupun juga disebut dengan Intermediet Class dengan Tema “Optimalisasi Kualitas & Potensi Ilmiah Mahasiswa (LP2IM) Unimed”. Training Akademik 2 ini merupakan jenjang pengkaderan keberlanjutan bagi peserta yang telah lulus Training Akademik 1. Selain itu juga merupakan pembekalan akademik 2  sebagai kader selanjutnya. Training Akademik 2 ini diadakan selama dua hari di Sayum Saba.
Acara Training Akademik 2 ini dimulai pada pukul 14. 00 WIB tepatnya di Aula Sayum Saba. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC yang dibawakan oleh Nurul Qodri, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Afifah Rahmi. Kemudian kata sambutan oleh Alamsyah selaku Ketua Panitia. Setelah itu penyerahan berkas dari MC ke MOT (Master Of Training) dan dilanjutkan dengan doa yang dibawakan oleh Ibnu Akbar kemudian Orientasi peserta beserta Orientasi Sekolah oleh Erwin Suryadi.
Setelah itu Penyampaian Materi Pertama “Optimalisasi Kualitas Diri Guna Mencapai Pribadi Amanah dan Profesional” oleh Bapak Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd., M.Pd.  yang didamping moderator oleh Arifin Marbun. Dalam materi tersebut membahas tentang cara-cara membangun profesionalitas yaitu :
  1. Mengenali diri dari mulai kelemahan sampai ketakutan.
  2. Skill, yaitu fokus pada potensi.
  3. Managemen
  4. Fokus pada prioritas
  5. Bergabung pada lingkungan positif
  6. Fokus pada nilai positif

Jangan bandingkan diri dengan orang lain. Namun, bandingkan dengan diri sebelumnya. Maksudnya, jangan jadikan orang lain sebagai alat ukur. Namun, jadikanlah sebagai motivasi. Sebab, kita tidak bisa mengukur sesuatu yang tidak sesuai dengan ukurannya. Misalnya mengukur berat dengan penggaris.
Setelah pemateri pertama selesai. Kegiatan dijeda dengan istirahat, sholat, dan makan. Setelah itu memasuki Pemateri kedua pada pukul 16.30-18.00. yang dibawakan oleh Bapak Hariyono, S.Si. Dengan didampingin moderator oleh Ihsan Bayhaqi.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh Indonesia adalah ketidakmandirian bangsa. Buktinya kita saat ini terkait dengan impor beras dari luar negeri.
Kemudian Sersan Ke LP2IM-an yang dibawakan oleh Ihsan Bayhaqi.
LP2IM mahasiswanya rajin menulis dan membuat riset. Kita adalah mahasiswa yang berada di bagian terdepan. Jadilah pribadi yang cerdas, peduli, kompeten, dan profesional. Ketika diberikan masalah kita tidak lari dari permasalahannya. Kalau kita menolak itu artinya tidak kompeten. Cobalah peduli dengan lingkungan sekitar. Yang menjadi pr bagi kita adalah bagaimana caranya bisa mencapai skala internasional? Kita bisa membuat rangking. Lima tahun lagi kita mau menjadi apa?
LP2IM secara tidak langsung menjadikan anggotanya sebagai kader. Harapannya setelah ini teman-teman dapat menganalisis SWOT diri. Teman-teman tidak hanya paham tentang ilmu tapi juga tahu tentang politik, agama, dan sosial. Orang –orang yang berkompeten itu karena program kerjanya. PSDM yang bisa meng-create orang-orang tadi. Minimal KPK  (Kompeten, Profesional, dan Kontributif). JH adalah wajahnya LP2IM.
LP2IM hari ini bisa menjadi tantangan. Harapannya teman-teman paling tidak, bisa menjadi jawaban di lingkungan sekitarnya dengan terus meng-update informasi keilmuannya. Apa pun itu teman-teman di sini harus punya visi.
Setelah itu materi ketiga dibawakan oleh Abangda Ridho Prawira, S.Pd. seorang CEO Founder (Deputi LP2IM) yang didampingi moderator oleh Arifin Marbun.
Kita belajar dari bangsa yang mandiri. Sedangkan Indonesia belum mandiri. Salah satu indikator adalah Indonesia masih banyak impor dari luar negeri. Kita lihat di Jepang sudah mandiri seperti agrikultur, kemudian teknologi. Di swedia dikatakan mandiri karena mampu memperbaiki produk yang sudah kusam. Kemudian pengelolaan sampah menjadi barang yang siap dipakai kembali. Singapore, tanaman perkebunannya sudah menggunakan hidroponik.
Selanjutnya kita lihat bangsa yang tidak mandiri, Zimbabwe. Nilai uang terlalu besar. Ada satu milyar hanya satu lembar. Mereka bergantung pada komensalisme keuangan. Sekarang Yunani menjadi negara yang berkembang karena krisis ekonomi dan sosial. Padahal sebelumnya negara tersebut adalah berdikari. Banyak ilmuwan yang berasal dari sana seperti Aristoteles, Plato, dan lain-lain. Masyarakat di sana terpengaruh dengan dewa ini dan itu.
Sedangkan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia salah satunya berupa pertahanan, yang berbasis nilai dan norma masing-masing, masyarakat sosial budaya yang tinggi, kesejahteraan yang belum merata, dan pengembangan identitas diri.
Penting diketahui bahwa ilmiah menjadi senjata untuk membangun negara ini. Kita harus tahu bahwa pentingnya berilmu. Orang yang berilmu akan membangun peradaban. Kita punya tanggun jawab. Aktivis keilmuwan mahasiswa. Pendidikan adalah senjata utama untuk negara di dunia.
Materi selesai pada pukul 23: 55 WIB. Kemudian dilanjutkan FGD (Forum Grup Discussion) sampai pukul 2.00 WIB. Setelah selesai, peserta kembali ke asrama untuk istirahat.
Keesokan harinya, Minggu 18 Maret 2018. Acara dilanjutkan kembali pada pukul 08.30 WIB di Aula Sayum Saba setelah para peserta mempersiakan diri, senam pagi, dan bersih-bersih.
Materi keempat bertema “Membangun Kepemimpinan Bangsa” yang disampaikan oleh Abangda Pujiadi, S.Pd dengan didampingi moderator Arifin Marbun.
Managemen identik dengan administrasi sedangkan kepimimpinan identik dengan berinovasi. Pemimpin selalu mengoreksi. Setiap bidang memiliki keterkaitan masing-masing. Kepemimpinan hendaknya harus memiliki empat hal yaitu siddiq (benar), amanah, fathanah (cerdas), dan tabliq (menyampaikan).
Seorang pemimpin harus dapat mengendalikan diri dan mengendalikan semua anggotanya. Kunci keberhasilan : yaitu berilah kepercayaan, kembangkan visi, tetap bersikap tenang, berani mengambil resiko, jadilah pakar, membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat, dan sederhanakan.
Pemuda adalah iron stock dan agen of change.  
Kemudian dilanjutkan materi kelima bertema “Urgensi Lembaga Kepakaran” yang dibawakan oleh Indra Lasmana Tarigan, M.Sc. dengan moderator Ihsan Bayhaqi.
Unsur lembaga kepakaran berupa tanah/wilayah, tim, tujuan, dan sistem. Jadilah orang yang baik untuk memperbaiki Unimed. Tiga amalan dari bagian kerja yang berbeda. Pertama orang yang berperang. Kedua orang yang menyumbangkan ide. Ketiga orang yang menyediakan amunisi. Hal ini berarti tujuan yang sama namun, ranah berbeda. Membangun organisasi seperti membangun eksperimen. Urgensi adalah bersama, naluri manusia, fitrah manusia, dan kulitural sosial. Perencanaan membangun lembaga kepakaran dapat dimulai dengan rumus pertanyaan 5W+1 H.
Cara membangun cinta untuk menumbuhkan kesadaran :
  1. Fokus pada kebaikan LP2IM
  2. Melibatkan dan memaksakan pada setiap aktivitas.
  3. Menambahkan kapasitas kemampuan
  4. Senantiasa berdoa kepada Alla Sang Maha Cinta
  5. Menemukan cinta dengan caranya masing-masing.
Setelah materi kelima selesai dilanjutkan dengan penampilan dan kreativitas peserta. Kemudian dilanjutkan ishoma dan packing. Setelah itu games outdoor sampai pukul 16:00 WIB. Kemudian persiapan pulang dan penutupan. Acara ini selesai pada pukul 17:00 WIB.

Komentar

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K / Whatshapp : +85587781422
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar