Ruang Cendekia Edisi 7_Puisi

Puisi-Puisi Rifdah Nadia

OKTOBER
Bulan yang penuh sejarah yang akan di kenang setiap masa
Pengorbanan – pengorbanan di pertaruhkan
Tidak mengenal wanita atau pria
Pintar atau bodoh
Mereka para pemuda bersatu sebagai penggerak kemerdekaan
Mengusir para penjajah Tanpa rasa takut
Mengorbankan jiwa dan raganya
Demi kedamaian Nusantara
Hingga akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928
Terbayarkan hasil kerja keras para pemuda
Dengan mengucapkan ikrar Sumpah pemuda
Untuk menegaskan berdirinya negara Indonesia


DARAH PEMUDA
Darah pemuda mewarnai bumi Pertiwi
Meninggalkan mayat – mayat yang terbujur kaku
Yang telah pertaruhkan nyawa
Demi kemerdekaan
Tak perlu kau tangisi Kawan !
Bangkitlah dan berjuang lah lagi
Jangan biarkan pengorbanan temanmu sia sia
Dengan menyerahnya dirimu
Biarkan darah pemuda terus membara
Membakar semangat api Dalam jiwa
Untuk mengusir para penjajah
Sehingga tercapai tujuan bersama



Meneruskan perjuangan
Kuucapkan terimakasihku
Pada mu para pemuda
Yang telah berjuang habis-habisan
Tanpa rasa pamrih
Demi kebebasan tanah Nusantara dari para penjajah
Kini akan kuteruskan perjuanganmu
Dengan berpikir cerdas
Ku tentang mereka yang hendak menjajah
Ku relakan hidup dan mati ku
Hanya untuk menjaga kesatuan dan persatuan negeri ini
Karena
Ku tak ingin negeri ini dijajah lagi



Komentar