Menelusuri Konsep Tanah yang Telah Dijanjikan Dalam Alquran dan Perjanjian Lama

Oleh: Desy Rahmadani Telaumbanua

Tanah kan’aan adalah tanah kakek moyang umat manusia yang ada pada ketiga agama yaitu Yahudi, kristen, dan Islam Kan’an merupakan nama klasik dari Palestina. Pada saat ini umat yahudi dan palestina sebagai yang berhak atas setiap jengkal tanah. Tidak bisa disalahkan klaim seperti itu. Orang Palestina dan Yahudi percaya hal ini mereka mendasari dari fakta sejarah ada apa yang tertulis pada kitab suci itu. Bagi umat Muslim, Palestina adalah kota yang istimewa. Karna disini Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari makkah hingga ke palestina (Isra’) dan Mi’raj ke sidrat al Muntaha.

Tertulis pada kitab Tawarikh palestina merupakan kota yang dipilih tuhan sebagai “ tempat kediaman nama-Ku” dan juga merupakan kota suci sehingga kan’an atau palestina disebut tanah yang telah dijanjikan tuhan kepada mereka. Maka mereka harus memilikinya.

Pembahasan Tanah yang Dijanjikan menarik untuk dibahas. maka tidak heran lagi , permasalahan politik dan gama menjadi inti dalam permasalahan yang terjadi pada tanah palestina oleh bangsa israel. Dilihat dari permasalahan tersebut maka penulis untuk itu mengkaji permasalahan konsep tanah yang telah dijanjikan dalam alquran dan perjanjian malam .

A.    Pengertian tanah yang dijanjikan

1.     Perjanjian lama

Tuhan telah bersumpah akan memberikan tanah kepada anak keturunan yakub yaitu bangsa israel yang dijanjikan sejak nabi ibrahim dan memrintahkan bangsa israel memasuki dan menduduki hingga melukai habis penduduka yang ada pada tanah yang telah dijanjikan.  Karena sesungguhnya tanah itu adalah tanah Bangsa Israel.

 “Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.” (Ulangan, 1:8)

“sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selamalamanya.” (kejadian, 13:15)

“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.” (Ulangan, 20:16-17)

2.     Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an tidak ada tanh yang akan dijanjikan seperti yang dimaksudkan dalam perjanjian lama. Artinya: “Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); Sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana’.” (AlAnkabut:26) Artinya: “Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Q.S. AlAnbiya: 71)

Dari kedua ayat diatas yaitu perintah Tuhan kepada Ibrahim dari negerinya di kota Ur al-Kildaniyah yang penduduknya menyembah berhala untuk pindah ke negeri palestina dengan maksud menjaga keyakinan, imannya dan nyawanya karna raja namrud akan berencana membunuh. Artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-Maidah:21) Berdasarkan ayat diatas, tuhan memerintahkan musa untuk membantu bangsa israel keluar dari mesir untuk pergi kepalestina sehingga terhindar dari siksaan oleh fir’aun.

B.    Kisah Perjalanan Bangsa Israel

1.     Persamaan

Berdasarkan kisah perjalanan ibrahim hingga bangsa israel pada masa yosua. Yaitu perjalanan bangsa israel pergi menuju negeri palestina yang dianggap tanah yang dijanjikan tuhan sehingga berganti juga nabi yang menjadi pemimpin perjalanan. Namun ada perbedaan di beberapa titik kisah. Dituliskan dalam Al-Qur’an dan perjanjian lama bangsa israel dikisahkan sebagai bangsa yang membangkang dan mengeluh. Bangsa Israel memintakan untuk dibuatkan sesembahan selain Allah, yakni patung anak sapi setelah Musa pergi ke gunung Thur untuk menerima wahyu (Q.S. AlBaqarah:51), mereka bosan dengan kenikmatan dari langit dan meminta ganti dengan kesenangan dunia (Q.S. Al-Baqarah:57), Tuhan memerintahkan mereka mamasuki tanah suci, tetapi mereka menolak (Q.S. Al-Maidah:21-22), dan lainnya.

Bangsa Israel menyalahkan Musa yang membawa mereka keluar dari Mesir, namun malahan terjebak antara lautan dan pasukan Mesir (Keluaran, 14:10-12), bangsa Israel protes kepada Tuhan karena tidak ada makanan sebagaimana mereka dapatkan dengan mudah di Mesir (Keluaran, 16: 1-3), dan lainnya.

2.     Perbedaan

a.     Nama

Al-Qur’an

Perjanjian Lama

Azar

Terah

Hajar

Hagar

Ibrahim

Abram-Abraham

Ishaq

Ishak

Ismail

Ismael

Luth

Lot

Sarah

Sarai-sara

Ya’qub

Yaqub

Syu’aib

Zipora

Al-Aish/Ishu

Esau

Yusa’ bin Nun

Yosua bin Nun

Rahil

Rahel

Israil

Israel

Rifqa

Ribka

Kalib bin Yuqna

Kaleb anak Yefune

Layla

Lea

b. Karakter Nabi

Dituangkan dalam Al-Qur’an dan yang telah diajarkan islam dinyatakan bahwa untuk perbadingan. manusia-manusia pilihan Tuhan yang memiliki akhlak mulia. Sedangkan di dalam Perjanjian Lama, para Nabi digambarkan dengan karakter yang berbeda. Ismael digambarkan kelakuannya seperti keledai liar ((Kejadian, 16:11-12), Abraham mengatakan bahwa Sarai adalah saudaranya kepada raja Gerar, Abimelekh karena takut dibunuh (Kejadian, 20:1-2), Yakub menipu Ishak, ayahnya dan Esau, saudaranya (Kejadian, 27:1-40), dan masih banyak lainnya.

c. Beberapa poin kisah

Al-Qur’an

Perjanjian Lama

Ibrahim keluar dari Ur bersama isteri dan keponakannya Lut ke Haraan lalu ke Palestina tanpa ayahnya karena dia menyembah berhala

 

Abraham bersama ayah isteri dan Lut keluar dari Ur menuju Haran. Kemudian ayahnya meninggal disana. Kemudian Abraham melanjutkan perjalanannya menuju palestina

Anak Ibrahim yang bernama ismail yang tuhan perintahkan untuk dikorbankan yang kemudian di ganti Allah dengan domba

Ishak yang Tuhan perintahkan Abraham untuk dikorbankan dn kemudian Tuhan menggantikannya dengan domba

Samiry yang membuat patung anak sapi bagi bangsa israel yang ditinggal Musa Selama 40 Hari

Harun yang membuat patung anak sapi bagi bangsa israel yang ditinggal musa selama 40 Hari

C.    Batas Wilayah Tanah yang dijanjikan

1.     Perjanjian Lama

Dituliskan bahwa dalam perjanjian lama telah diperjelas batas batas tanah yang telah di janjikan tuhan dalam Bilangan, 34:1-12 Yaitu dari ujung Laut Mati di sebelah timur. Kemudian belok ke barat laut sampai HazarAdar, dan terus ke Azmon,  mulai di Laut Tengah menuju ke Gunung Hor lalu ke Jalan Hamat, kemudian ke Zedad dan ke Zifron dan berakhir di Hazar-Enan, mulai dari HazarEnan ke Sefam. Turun ke Ribla tepat sebelah timur Ain, hingga terus ke bukit pantai timur tepat pada Danau Galilea, terus ke selatan panjang Sungai Yordan hingga ke Laut Mati.

2.     Al-Qur’an

Di dalam Al-Qur’an tidak di sebutkan atau dijelaskan nama negeri yang dimaksud maupun batas-batasnya. Penjelasan wilayah atau kota berdasarkan hasil pemikiran para ulama dalam kitab tafsirnya. Wilayah atau daerah dimaksud para ulama itu sama persis dalam perjajian lama meskipun tak jelas batas batas wilayah secara rinci. Yakni sekitas Kan’an/Palestina.

Secara garis besar kisah perjalanan bangsa Israel di dalam AlQur’an dan Perjanjian Lama hampir sama. Hanya ada di beberapa hal yang membedakan, seperti Nama, dan beberapa titik kisah.

a.     Memperelas kisah yang panjang dari bangsa Israel menuju negeri yang mereka sebut sebagai Tanah yang Dijanjikan dengan berganti banyak Nabi Tuhan yang memimpin mereka menuju tanah tersebut.

b.     Bangsa Israel disebut  sebagai bangsa pembangkang dan suka mengeluh kepada Tuhan dan Nabinya.

Agama islam maupun yahudi memiliki dasar dan pemahaman masing masing terhap tanah yang dijanjikan. Layaknya diantara keduanya adanya sikpa toleransi dan saling berbagi ehingga hidup berdampingan dalam suatu wilayah tanpa ada hak menguasai dan menyingkirkan pihak lain.

Komentar